Friday, March 18, 2011

Summer Holiday



Judul lain: Jia Rie De Mo Mo Cha
Genre: Comedy, Romance
Produser: David Chan, Patricia Cheng
Sutradara: Jingle Ma
Length: 98 min
Release Date: 12 Agustus 2000
Country: Hongkong

Film dibuka dengan adegan seorang pria dan seorang wanita yang sedang membahas kelanjutan hubungan mereka.  Sang pria ingin mengakhiri hubungan mereka dan mengajak mereka berteman saja. Sedangkan sang wanita seperti tidak menerima hal itu dan mendesak dengan pertanyaan apakah ada wanita lain. Sang pria tetap tak mau menjawab, hingga sang wanita marah dan mengangkat sepatunya ingin memukul.
Adegan berubah. Ternyata sang pria dan wanita itu tidak berada ditempat yang sama. Mereka sama-sama sedang melakukan perbincangan ditempat berbeda dengan pasangan masing-masing.
Sang pria Mo Mo Cha (Richie Ren) berada dipinggir pantai dengan perempuan yang selama ini dekat dengannya dan menganggap mereka pacaran. Mo Mo Cha hanya ingin memperjelas hubungan mereka. Mo Mo Cha tinggal dipinggir pantai disebuah pulau di Malaysia, dia  mengelola sebuah penginapan sekaligus menjadi lifeguard.
Sedangkan sang wanita Summer Gu (Sammi Cheng) berada disebuah restoran di gedung bertingkat ditengah kota dengan pacarnya George yang minta putus. Summer adalah seorang wanita karier di Hongkong, dia bekerja disebuah perusahaan yang bergerak di bursa saham. Pada suatu hari dia ditipu pacarnya dan dipecat dari tempat kerjanya. Summer kemudian memutuskan pergi mencari kakak sepupunya di Malaysia yang pernah meminjam uang padanya untuk mengelola penginapan ditepi pantai. Karena kebetulan ada developer yang menghubunginya ingin membeli tanah beserta penginapan itu.
Dan sampailah Summer di Trengganu, Malaysia. Dia langsung naik perahu menuju pulau tempat penginapan itu berada. Ditengah laut perahunya oleng dan Summer jatuh nyebur ke air, Mo Mo Cha menolongnya. 

Summer kemudian mengikuti Mo Mo Cha sampai kepenginapan dipantai dan langsung mengklaim tempat itu miliknya. Mo Mo Cha tidak terima. Ternyata sepupu Summer telah bangkrut sehingga menjual separuh pantai dan penginapan itu pada Mo Mo Cha, dan sekarang sepupunya kabur entah kemana. Jadi mereka berdua masing-masing memiliki separuh pantai dan penginapan itu. Summer ingin membelinya, tapi Mo Mo Cha tidak mau.

“Aku punya banyak kenangan dipantai ini, bukan kenangan semata tapi bagian hidupku. Dulu ada orang buang sampah disini, aku jatuh sakit sampai empat hari. Pokoknya aku punya perasaan mendalam dengan pantai ini. Hanya perasaan mendalam yang dapat menggantikannya. Aku tidak kekurangan uang, yang penting aku bahagia. Kalau punya banyak uang tapi tidak bahagia, apalah gunanya?” ini alasan Mo Mo Cha tak ingin menjual tempat itu.
Summer memutuskan tinggal disitu untuk terus membujuk Mo Mo Cha. Awalnya dia ribut dengan air panas dan AC yang tidak tersedia disitu, dia sering menyebut Mo Mo Cha orang kampungan. Pada suatu malam, Summer membuat seorang preman marah dan Mo Mo Cha beserta teman-temannya akhirnya berkelahi melawan preman itu sampai babak belur. Summer kemudian merawat luka-luka Mo Mo Cha dan kembali mencoba membujuknya menjual pantai, tapi gagal lagi. Summer pun mencoba menjadi gadis lembut untuk membujuk Mo Mo Cha, dan lagi-lagi gagal.

Seorang gadis ABG dari Inggris bernama Yo Yo datang liburan dan tinggal dipenginapan mereka. Pada ulang tahun Summer, diam-diam Mo Mo Cha merencanakan pesta kejutan. Summer senang sekali dan sangat terkesan. Setelah berpesta sampai malam, saat tinggal berdua, Mo Mo Cha menyanyikan lagu yang pernah dinyanyikan Summer di cafe sebelum perseteruan dengan preman waktu itu. Summer menangis mendengar lagu itu. Dia terharu Mo Mo Cha sengaja berlatih lagu itu untuk dinyanyikan didepannya. Dan malam itu mereka berdua mabuk.

Semenjak itu suasana berubah. Mereka berdua menjadi kikuk dan malu. Kemudian ada cerita, ternyata Yo Yo adalah anak kecil yang pernah ditolong Mo Mo Cha dulu. Orang tuanya adalah arkeolog pencari harta karun dan hilang tenggelam dilaut. Dan sekarang Yo Yo kembali dengan peta harta karun yang digambar berdasarkan ingatannya.
Karena melihat Mo Mo Cha sangat menurut saat Yo Yo nangis, Summer mendapat akal dan membuat rencana baru lagi. Dia mengajak Mo Mo Cha kencan di sebuah restoran, tapi disana malah ketemu teman kerjanya di Hongkong, Daisy dan mantan pacarnya George. Daisy mengaku sudah pacaran selama dua tahun dan menghina Summer. Summer kemudian lari keluar dari sana sambil menangis. Sebenarnya itu hanya akal-akalan Summer, setelah menyuruh Mo Mo Cha pergi sebentar, dia kembali masuk kerestoran dan membayar pria yang mengaku sebagai mantan pacarnya tadi. Tapi ternyata Daisy tidak sedang bersandiwara, George yang asli kemudian muncul disitu dan mereka mengakui hubungan mereka. Sepanjang jalan pulang dari sana Summer menangis dan memeluk erat pinggang Mo Mo Cha yang mengendarai motor vespa. Summer pun masih terus bersedih duduk diluar rumah sampai malam. Mo Mo Cha lalu membawakan makanan dan berusaha menghiburnya.
“Kalau mereka tidak menghargaimu itu tandanya mereka tidak punya selera.” kata Mo Mo Cha.
“Apa aku seburuk itu? Katanya aku egois dan sombong. Dia bilang aku tidak punya teman. Kami sudah lama berkenalan, jadi hubungan apa yang kami punya?” cerita Summer sedih.
“Tidak apa-apa. Kau sangat pemberani, tegar dan mandiri. Hanya saja saat merasa percaya diri, kau terlalu berlebihan sedikit. Kau istimewa.”
Summer menangis lagi. “Yang satu adalah mantan kekasihku. Yang satu lagi adalah teman baik selama 19 tahun. Mereka hari ini ingin menenggelamkan aku, agar aku terpukul, dan kehilangan kepercayaan diri. Mereka juga ingin menipuku. Menurutmu siapa yang bisa kupercaya?”
“Percaya padaku, kau boleh percaya padaku.” kata Mo Mo Cha lembut.
“Kau jangan berbuat sebaik itu padaku. Kalau kau baik, aku bisa mencintaimu. Kau tidak akan menipuku kan?” tanya Summer.
“Aku tidak akan berbuat seperti itu padamu, I promise.” jawab Mo Mo Cha.
Mereka lalu hampir berciuman, tapi Summer menginterupsinya dengan meminta diambilkan bir. Mo Mo Cha dengan sabar mengambilkan kedalam. Summer meminumnya seteguk lalu mencium Mo Mo Cha.
Esoknya mereka melalui hari-hari sebagai sepasang kekasih, dan berusaha saling mengenal lebih jauh.
“Bukankah kau suka wanita yang lembut? Aku bukan wanita yang lembut.” kata Summer. “Kenapa kekuranganku dimata orang, justru menjadi keistimewaanku dimatamu?”
“Itu karena....ada yang melihat dirimu sebagai orang yang menawan.” jawab Mo Mo Cha.
Pada suatu hari Mo Mo Cha memberi kejutan mengajak Summer ke pengacara. Dia akhirnya ingin menjual bagiannya. Summer sudah begitu senang, tapi kali ini ternyata gantian Mo Mo Cha yang membuat sandiwara menipunya. Mo Mo Cha membawa George gadungan yang pernah disewa Summer. Teman-teman Mo Mo Cha pun ada disitu, mereka ikutan marah ke Summer. Summer terlihat jelas sangat terluka.
“Sekarang apapun yang aku katakan kalian tidak akan percaya kan?” kata Summer.
“Tidak ada yang perlu dibicarakan, untuk apa bersandiwara?” kata Mo Mo Cha dengan wajah dingin. “Aku tidak menyangka kau berbuat ini karena uangku. Aku benci dengan orang yang mempermainkan perasaan. Summer Gu, kau membuatku muak.”
“Tenang saja, aku akan segera pergi. Bagaimana pun juga aku akan menyisakan sedikit rasa hormat. Tapi beberapa hari ini pun kau juga berbohong. Bahkan sumpahmu pun palsu.” selesai berkata Summer lalu setengah berlari meninggalkan tempat itu.
Mo Mo Cha seperti ingin mengejarnya tapi diperingatkan teman-temannya.
Summer segera beberes barang pergi dari penginapan dan menyewa perahu. Sementara itu Mo Mo Cha pergi kelaut bersama Yo Yo untuk meletakan bunga dibangkai kapal yang tenggelam dulu. Disana Mo Mo Cha menemukan dua keping koin emas. Ditengah laut, perahu mereka papasan. Yo Yo teriak-teriak pada Summer bahwa harta karun sudah ditemukan. Tiba-tiba dari dalam perahu yang ditumpangi Summer, keluar preman yang pernah bentrok dengan mereka dan menawan Summer. Preman itu merebut koin emas dan perahu Mo Mo Cha. Mereka bertiga lalu ditinggal ditengah laut hanya dengan sebuah pelampung. Summer dan Yo Yo tidak bisa berenang, Mo Mo Cha bingung harus menolong siapa duluan. Summer menyuruh Mo Mo Cha pergi membawa Yo Yo lebih dulu. Tapi saat Mo Mo Cha kembali ke laut, Summer sudah tak ada, yang tertinggal hanya ban pelampung tempat Summer pegangan tadi. Mo Mo Cha panik teriak-teriak dan berkali-kali menyelam mencari Summer. Tapi Summer tak ditemukan. Mo Mo Cha menangis ditengah laut sambil memeluk ban pelampung.
Sementara itu, Summer siuman disuatu tempat. Ternyata dia diselamatkan oleh polisi pantai. Begitu siuman, Summer langsung meminta mereka mencari dua orang temannya yang masih ada dilaut. Summer pun melaporkan preman itu beserta anak buahnya dan dipenjara. Saat akan meninggalkan kantor polisi, Summer bertemu Mo Mo Cha. Summer tak menghiraukannya dan pergi. Mo Mo Cha mengejarnya.

“Aku berenang kembali kesana tapi tidak menemukanmu. Ku kira sudah mati. Ketika itu barulah aku tahu, aku tak bisa hidup tanpamu. Kau permainkan aku sekali, aku juga permainkan kau. Kita sudah impas, kan? Ayo baca ini.” Mo Mo Cha menunjukan sebuah koran. Ternyata Mo Mo Cha adalah seorang arsitek yang tinggal di New York. Tapi setiap musim panas, dia datang kepantai untuk liburan.
“Itu berarti kau menipuku sekali lagi. Kau berjanji padaku, tidak akan berbuat seperti temanku padaku. Sekarang apa buktinya? Yang lebih menyakitiku justru dirimu. Saat aku masih punya harga diri, justru kau menghancurkannya.” kata Summer.
Dan Summer kembali ke Hongkong. Mo Mo Cha sedih tapi tak bisa berbuat apa-apa. Gadis yang dulu mengejar-ngejarnya datang dan menceritakan kejadian direstoran. Saat Summer disakiti temannya, gadis itu ada disana. Dia berkata bahwa Summer tidak bersalah, tapi Mo Mo Cha dan teman-temannya malah menyakitinya. Mendengar itu Mo Mo Cha segera mengejar Summer ke Hongkong, tapi Summer malah ke Tokyo.
Summer hidup dengan kehidupan barunya di Tokyo, dia mendapat pekerjaan yang bagus disana. Sedangkan Mo Mo Cha hidup dengan segala kenangannya tentang Summer dipenginapan. Mo Mo Cha berkali-kali mengirimkan e-mail, tapi tak dibalas.
Di Tokyo, Summer tak sengaja bertemu George. Tangan George dibebat dan dia marah-marah karena ada orang yang bernama Mo Mo Cha, mengaku pacar Summer dan menghajarnya sampai seperti itu. Summer kemudian mulai membaca e-mail yang dikirim Mo Mo Cha. Diantaranya ada berita tentang penjualan pantai, dan Mo Mo Cha hanya tinggal menunggu tanda tangan Summer. Janji pertemuannya tanggal 5 September dipantai mereka. Kalau Summer tidak datang, maka penjualannya batal.
Dan hari itu pun tiba. Banyak orang yang berkumpul dipantai. Pihak pembeli sudah ada disana beserta pengacara. Berkas yang harus ditanda tangani Summer pun sudah disiapkan. Mo Mo Cha tampak cemas menunggu. Disaat ketidak yakinan, sosok Summer pun muncul disana. Tapi ternyata dia bukan Summer, dia adalah pengacara Summer yang berdandan mirip dengan Summer. Mo Mo Cha kecewa.
Proses tanda tangan berlangsung cepat. Pengacara Summer bahkan hanya membubuhkan cap. Setelah itu pengacara Summer menyampaikan pesan Summer untuk Mo Mo Cha.
“Pada dasarnya dia sangat puas dengan perjanjian ini. Tetapi tidak memintaku untuk tidak perlu berterima kasih padamu. Karena ini patut dia peroleh. Selesai.” kata pengacara Summer. Mo Mo Cha hanya menanggapinya biasa dan segera bangkit berdiri. Namun pengacara Summer bicara lagi, “Setelah urusan bisnis sekarang urusan pribadi.” Mo Mo Cha lalu duduk lagi. “Summer mengatakan kau ini terlalu malas. Kalau tak tahu dimana dia kan bisa sewa detektif, paham? Dia juga mengatakan kalau jam 8 nanti malam kau tidak segera menjelaskan padanya di Tokyo, maka kau  tak perlu...”
Mo Mo Cha langsung melesat pergi tanpa menunggu pengacara Summer selesai bicara. Dia teriak-teriak pada teman-temannya untuk membantunya telpon bandara siapkan tiket pesawat. Teman-temannya balik meneriakinya. Karena mereka telah lebih dulu melihat Summer berdiri di bibir pantai.
Mo Mo Cha kaget melihat Summer ada disana. Summer melipat tangan didada dan sibuk mengamatinya. Mo Mo Cha salting…hi hi…
“Aku menipumu. Aku ingin datang untuk melihatmu panik.” kata Summer sambil nyengir.
“Benar, aku tidak akan lari, dan kau tidak akan lolos dari cengkeramanku.” balas Mo Mo Cha dengan senyum bahagia.
Pengacara kemudian membawa berkas untuk ditanda tangani Summer.
Sebelum tanda tangan, Summer bertanya pada Mo Mo Cha. “Apakah kau benar-benar mau meninggalkan pantai ini demi aku?”
“Aku bisa tak memiliki pantai, tapi tak bisa  kehilangan dirimu.” jawab Mo Mo Cha.
Summer kemudian balik belakang untuk tanda tangan, tapi setelah dia berbalik lagi, ternyata tak ada tanda tangan, dia hanya membuat gambar kura-kura besar.
“Aku benar-benar tidak bisa menandatanganinya. Lagipula aku datang kesini hanya untuk berkencan saja.” kata Summer.
Mereka berdua kemudian lari dan mengunci diri didalam penginapan.

Epilog
Saat berduaan duduk dipantai, Summer bertanya, “Mengapa pada awalnya kau tidak mau menjual pantai ini?”
Mo Mo Cha menjawab, “Mulanya aku tak mau jual supaya kau mau tetap tinggal. Agar aku bisa melihatmu setiap hari. Kemudian aku berubah pikiran, aku ingin kau kembali, agar aku bisa bertemu denganmu. Tetapi tidak disangka, kau malah tak ingin menjual pantai ini.”
“Kita lihat saja. Kalau kau tak baik padaku, aku akan pertimbangkan untuk menjualnya. Biar kau tak punya perasaan lagi. Sebenarnya ada yang mau membeli US$ 6 juta, tapi aku tak mau jual. Karena aku sudah perhitungkan, setiap lima bulan dalam setahun, kau akan menemaniku di Tokyo. Empat bulannya aku akan menemanimu di New York. Dan sisa musim panas selama tiga bulan, kita bisa pergi kemana? Apalagi yang lebih baik daripada pantai kita sendiri. Kau ini arsitek, jadi lebih baik kita bongkar pondok ini kemudian bangun sebuah rumah yang indah. Tapi kali ini harus ada alat pemanas air dan AC.” kata Summer.
“Oke, aku janji dua kali lipat padamu.”


T A M A T

Source: IMDb

Ini dia penginapan milik Mo Mo Cha dan Summer

Dan inilah pantai mereka yang indah itu.

 Inilah Redang Island tempat syuting film ini. Baguuuusss yaaaa ^^





Trailer




Note:
Film ini sudah cukup lama, tapi aku suka sekali pemandangan lautnya. Biruuuu....n keren banget. Ini disyuting di pulau  Redang Trenggano, Malaysia.
Aku suka gaya Sammi Cheng di film ini, lucuuuu! Aku rencana akan bikin sinopsis filmnya bareng Andy Lau yang ‘Love On a Diet’, itu juga lucu ^^

1 comment:

  1. Mau nanya donk judul lagu instrument waktu mereka ciuman itu apa ya

    ReplyDelete